Welcome to my blog :)

rss

Senin, 21 Desember 2009

Tuhan maha adil

Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah..
Ya.. mungkin kata-kata diatas hanyalah sepenggal lirik lagu,
tapi jika dihayati lebih dalam mungkin sepenggal lirik tersebut akan memotivasi kita dan membuat kita menjadi manusia yang lebih bersyukur.
Saya dan jutaan orang lainnya sudah sepantasnya bersyukur karena lahir tanpa kurang satu apapun dan menjalani kehidupan yang normal.
Tapi tidak sedikit orang yang terlahir dalam keadaan tidak sempurna. Namun terkadang orang - orang seperti merekalah yang lebih bersyukur dan menikmati hidup dibanding kita.
Manusia memang tidak ada yang sempurna, manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Mungkin secara fisik kita terlihat sempurna, tetapi tentu ada hal yang "cacat" dalam diri kita. Sedangkan mereka yang lahir tidak sempurna tentu memiliki kelebihan yang mungkin bagi kita sulit untuk dilakukan.
Berikut sepenggal kisah pengalaman pribadi yang berhubungan dengan tulisan diatas..
Ini adalah kisah mengenai empat tuna netra..
Hari itu sekitar beberapa bulan yang lalu seperti biasa saya naik angkutan umum (angkot) untuk menuju ke kampus. Saat saya memberhentikan angkot dan masuk ke dalamnya ternyata di dalam angkot tersebut sudah terdapat empat orang tuna netra yang sedang berbincang - bincang. Sepanjang perjalanan mereka terus berbincang.
Sempat terbersit pertanyaan dalam benak saya, mereka hendak turun dimana? Bagaimana cara mereka tahu jika mereka sudah sampai di tujuan?
Tetapi kemudian saya berpikir, mungkin saat hendak naik angkot mereka sudah berpesan kepada supir angkot untuk diturunkan di tempat tujuan mereka. Ya, jawaban tersebut yang ada di pikiran saya saat itu..
Selang beberapa lama kemudian empat orang tuna netra tersebut terlihat menyiapkan ongkos. Saya merasa takjub, karena mereka dapat membedakan uang kertas. Padahal semua uang tersebut sudah salam kondisi lusuh dan bagi saya mungkin jika dalam keadaan mata tertutup akan sulit membedakan uang kertas tersebut.
Angkot pun terus melaju hingga kemudian angkot berbelok menuju pasar PAL. Tidak lama setelah angkot berbelok tiba - tiba orang tuna netra tersebut mengatakan "Bakso stop pak!"
Saat itu saya kembali terkejut karena yang sebelumnya saya berpikir mereka berpesan pada supir angkot ternyata tidak. Mereka dapat memprkirakan sendiri tempat mereka turun. Hebatnya lagi, mereka turun tepat di tempat yang dimaksud.
Jadi sepanjang perjalanan di angkot tadi walaupun mereka tidak berhenti berbincang ternyata mereka tetap konsentrasi sehingga dapat turun di tempat tujuan dengan tepat.
Sampai sekarang saya masih bertanya - tanya bagaimana mereka dapat melakukannya..?
Tetapi saya rasa pertanyaan tersebut bukanlah hal yang penting, karena Tuhan Maha Adil..
Tuhan memberikan kelebihan masing - masing terhadap hambanya..
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

subhanalloh