Perbaikilah kalimat – kalimat di bawah ini :
1.Saya sudah katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak mudah.
>>Saya sudah katakan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar tidak mudah.
2.Dari hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan bahwa pelaku pengeboman itu seorang wanita.
>>Hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan pelaku pengeboman seorang wanita.
3.Berdasarkan pengarahan pimpinan mengatakan bahwa penerimaan mahasiswa baru dapat dilaksanakan secara bertahap.
>>Berdasarkan pengarahan pimpinan, mengatakan penerimaan mahasiswa baru dapat dilaksanakan bertahap.
4. Meskipun kita tidak menghadapi musuh, tetapi kita harus selalu waspada.
>>Meskipun tidak menghadapi musuh, tetapi kita harus selalu waspada.
5. Menjawab pertanyaan wartawan pejabat itu menyatakan dengan tegas.
>>Menjawab pertanyaan wartawan, pejabat menyatakan dengan tegas.
6. Mahasiswa gunadarma yang sering tampil menjadi teladan.
>>Mahasiswa gunadarma sering tampil menjadi teladan.
7. Tahap awal penyusunan skripsi adalah penentuan topik, pengumpulan data, dan penyusunan kerangka berfikir.
>>Tahap awal penyusunan skripsi adalah penentuan topik, pengumpulan data, dan penyusunan kerangka berfikir.
8. Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk modal usaha.
>>Hasil penjualan saham akan digunakan untuk modal usaha.
9. Saya keberatan jika harus mencamtumkan nama teman dekatku.
>>Saya keberatan jika harus mencamtumkan nama teman dekat saya.
10. Mereka berbicara kalimat efektif.
>>Mereka bicara kalimat efektif.
Selasa, 29 Desember 2009
Tugas Bahasa Indonesia (Topik)
1. Jelaskan syarat – syarat topik yang baik !
2. Jelaskan pembatasan sebuah topik dab berikan contohnya !
3. Jelaskan syarat judul yang baik dan berikan contoh sesuai dengan contoh nomor 2 !
Jawab
1. Syarat – syarat topik yang baik :
Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidang keahlian penulis.
Topik harus diketahui dan dipahami penulis.
Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui maksud dari topik yang dipilih.
Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya.
Topik itu paling menarik perhatian.
Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
Topik yang dipilih harus diketahui prinsip – prinsip ilmiahnya.
Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
2. Pembatasan sebuah topik dan berikan contohnya
Kita harus menentukan batasan dalam sebuah topik, hal ini dimaksudkan agar masalah yang dibahas tidak menyimpang jauh dari topik yang dipilih. Pembatasan sebuah topik dapat dilakukan dengan menuliskan secara rinci hal – hal yang akan dibahas sesuai dengan topik yang dipilih.
Contoh :
Topik : Tata kota
Masalah apa : fasilitas umum
Mengapa : perawatan
Dimana : DKI Jakarta
Kajian : praktik atau penerapan
3. Syarat – syarat judul yang baik beserta contoh
Harus berbentuk frasa.
Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
Tanpa ada singkatan atau akronim.
Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
Menarik perhatian.
Logis.
Sesuai dengan isi.
Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harus diubah menjadi kata benda.
Mengawasi menjadi pengawasan
Berfungsi menjadi fungsi atau jadi peranan
Bermanfaat menjadi pemanfaatan
Contoh judul berdasarkan nomor 2 :
Fungsi Perawatan dalam Upaya Pelestarian Fasilitas Umum Daerah DKI Jakarta
2. Jelaskan pembatasan sebuah topik dab berikan contohnya !
3. Jelaskan syarat judul yang baik dan berikan contoh sesuai dengan contoh nomor 2 !
Jawab
1. Syarat – syarat topik yang baik :
Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidang keahlian penulis.
Topik harus diketahui dan dipahami penulis.
Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui maksud dari topik yang dipilih.
Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya.
Topik itu paling menarik perhatian.
Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
Topik yang dipilih harus diketahui prinsip – prinsip ilmiahnya.
Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
2. Pembatasan sebuah topik dan berikan contohnya
Kita harus menentukan batasan dalam sebuah topik, hal ini dimaksudkan agar masalah yang dibahas tidak menyimpang jauh dari topik yang dipilih. Pembatasan sebuah topik dapat dilakukan dengan menuliskan secara rinci hal – hal yang akan dibahas sesuai dengan topik yang dipilih.
Contoh :
Topik : Tata kota
Masalah apa : fasilitas umum
Mengapa : perawatan
Dimana : DKI Jakarta
Kajian : praktik atau penerapan
3. Syarat – syarat judul yang baik beserta contoh
Harus berbentuk frasa.
Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
Tanpa ada singkatan atau akronim.
Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
Menarik perhatian.
Logis.
Sesuai dengan isi.
Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harus diubah menjadi kata benda.
Mengawasi menjadi pengawasan
Berfungsi menjadi fungsi atau jadi peranan
Bermanfaat menjadi pemanfaatan
Contoh judul berdasarkan nomor 2 :
Fungsi Perawatan dalam Upaya Pelestarian Fasilitas Umum Daerah DKI Jakarta
Cantik Muslimah (bagian 1)
Cantik…
Satu kata yang sering diucapkan oleh para perempuan. Sepertinya memang sudah kodratnya jika setiap perempuan ingin terlihat cantik, namun tidak semua perempuan merasa dirinya cantik.
Ada yang mengatakan jika cantik adalah sesuatu yang relatif yang penting adalah kecantikan di dalam hati.. Tapi tidak sedikit juga yang berpikir bahwa kecantikan adalah apa yang terlihat secara fisik.
Banyak perempuan ingin menjadi cantik karena ingin diakui keberadannya. Mereka ingin setiap pasang mata mengagumi kecantikannya. Merka ingin selalu dibicarakan oleh para pria. Merupakan suatu kebangaan jika kemolekan tubuh dan kecantikan yang memancar dalam dirinya dibahas oleh kaum pria.
Tetapi ketahuilah kecantikan yang seperti itu hanya akan melelahkan hati. Kecantikan yang dinginkan oleh seorang muslimah bukanlah kecantikan seperti itu. Energi tersedot hanya untuk memikirkan kecantikan fisik yang tidak akan pernah terpuaskan.
Sebagai seorang muslimah tidaklah perlu tampil berlebihan, melainkan harus menjaga kesederhanaan. Tidak memukau dan tidak pula terlihat wah dimata pria. Kita hanya butuh wajah yang selalu bersih, wajah yang memancarkan kesabaran, ketenangan. Wajah muslimah yang selalu memancarkan energi keshalihan. Bukan wajah yang selalu dipoles dangan make up tebal. Wajah yang penuh dengan kesyukuran. Menyikapi setiap masalah dengan lapang dada..
Allah sudah menciptakan kita dengan begitu sempurna, tanpa cacat dan cela. Untuk itu sudah seharusnya kita bersyukur dan selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan.. Yang perlu kita lakukan adalah merawat dan menjaga agar karunia fisik yang sempurna ini selalu sehat dan terawat.Berharap wajah ini selalu nampak bahagia, bahagia yang benar – benar tulus. Wajah yang mampu menjadi pundi – pundi pahala. Karena dunia hanya sementara, sedangkan akhirat adalah kekal abadi selamanya…
Sumber Inspirasi : Buku “Engkau Memang Cantik” karangan Burhan Sodiq.
Satu kata yang sering diucapkan oleh para perempuan. Sepertinya memang sudah kodratnya jika setiap perempuan ingin terlihat cantik, namun tidak semua perempuan merasa dirinya cantik.
Ada yang mengatakan jika cantik adalah sesuatu yang relatif yang penting adalah kecantikan di dalam hati.. Tapi tidak sedikit juga yang berpikir bahwa kecantikan adalah apa yang terlihat secara fisik.
Banyak perempuan ingin menjadi cantik karena ingin diakui keberadannya. Mereka ingin setiap pasang mata mengagumi kecantikannya. Merka ingin selalu dibicarakan oleh para pria. Merupakan suatu kebangaan jika kemolekan tubuh dan kecantikan yang memancar dalam dirinya dibahas oleh kaum pria.
Tetapi ketahuilah kecantikan yang seperti itu hanya akan melelahkan hati. Kecantikan yang dinginkan oleh seorang muslimah bukanlah kecantikan seperti itu. Energi tersedot hanya untuk memikirkan kecantikan fisik yang tidak akan pernah terpuaskan.
Sebagai seorang muslimah tidaklah perlu tampil berlebihan, melainkan harus menjaga kesederhanaan. Tidak memukau dan tidak pula terlihat wah dimata pria. Kita hanya butuh wajah yang selalu bersih, wajah yang memancarkan kesabaran, ketenangan. Wajah muslimah yang selalu memancarkan energi keshalihan. Bukan wajah yang selalu dipoles dangan make up tebal. Wajah yang penuh dengan kesyukuran. Menyikapi setiap masalah dengan lapang dada..
Allah sudah menciptakan kita dengan begitu sempurna, tanpa cacat dan cela. Untuk itu sudah seharusnya kita bersyukur dan selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan.. Yang perlu kita lakukan adalah merawat dan menjaga agar karunia fisik yang sempurna ini selalu sehat dan terawat.Berharap wajah ini selalu nampak bahagia, bahagia yang benar – benar tulus. Wajah yang mampu menjadi pundi – pundi pahala. Karena dunia hanya sementara, sedangkan akhirat adalah kekal abadi selamanya…
Sumber Inspirasi : Buku “Engkau Memang Cantik” karangan Burhan Sodiq.
Senin, 21 Desember 2009
Buntu
Aku berpikir
Terus berpikir
Menatap selembar kertas putih
Apa yang harus aku goreskan
Berhenti di satu titik
Seakan terdapat tembok besar menghalangi
Mencoba berimajinasi
Tetapi tembok besar dalam pikiranku terus menghalangi
Kini ku tak dapat berpikir
Buntu
Berharap tembok besar itu segera lenyap
Tapi tembok besar itu tetap berdiri kokoh
Enggan lenyap dari pikiranku
Aku mulai merasa tak ada jalan
Tak ada inspirasi
Dan akhirnya kertas putih itu tetap putih
Tak tergores
Terus berpikir
Menatap selembar kertas putih
Apa yang harus aku goreskan
Berhenti di satu titik
Seakan terdapat tembok besar menghalangi
Mencoba berimajinasi
Tetapi tembok besar dalam pikiranku terus menghalangi
Kini ku tak dapat berpikir
Buntu
Berharap tembok besar itu segera lenyap
Tapi tembok besar itu tetap berdiri kokoh
Enggan lenyap dari pikiranku
Aku mulai merasa tak ada jalan
Tak ada inspirasi
Dan akhirnya kertas putih itu tetap putih
Tak tergores
Satu kisah tentang ibu
Surga di telapak kaki ibu..
Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah..
Mungkin itu adalah kata – kata yang sudah sering kita dengar dan ucapkan. Hanya didengar dan diucap tanpa memaknai lebih dalam..
Ibu, bunda, mama,umi, mami, emak atau apapun panggilannya adalah orang yang sangat istimewa..
Seorang perempuan yang bertaruh nyawa untuk dapat melahirkan kita ke dunia ini. Sosok peremuan yang sudah tidak sabar ingin melihat seperti apa rupa anak yang dilahirkannya, cantik atau tampankah ia?
Saat baru lahir tentu belum ada hal yang dapat kita lakukan sendiri, kita hanya dapat menangis.. Ibu lah yang selalu siap siaga menjaga kita. Pagi, siang, sore, malam seperti tak ada lelah ibu selalu memberikan apa yang kita butuhkan.. Ibu, selalu rela berkorban agar anaknya bahagia..
Ibu..
Sosok yang begitu istimewa sehingga manusia di dunia sepakat menetapkan satu hari sebagai hari ibu. Ya.. Begitu istimewanya sosok ibu..
Jika kita sudah tahu begitu istimewanya sosok ibu, lalu apakah kita sudah berusaha untuk selalu menyenangkan hati ibu kita? Renungkanlah…
Saat kita sakit ibu tidak pernah pergi dari sisi kita, namun saat ibu kita yang sakit apakah kita melakukan hal yang sama? Mungkin sebagian anakn melakukannya, tetapi sebagian yang lain? Mereka lebih memilih untuk larut dalam urusannya masing – masing.
Saat di suatu pertemuan seorang ibu disuguhi makanan enak, si Ibu lebih memilih untuk membawa pulang makanan tersebut agar dapat dimakan oleh anak – anaknya.. Namun saat si Anak yang mendapatkan makan enak apakah akan melakukan hal yang sama? Belum tentu..
Saat pergi bersama teman – teman, ibu menelepon untuk menanyakan keadaan kita, mungkin kita lebih memilih untuk menutup telepon atau menjawabnya tetapi dengan bahasa yang kurang sopan. Merasa malu jika ditelepon oleh ibu, takut dianggap sebagai anak mami. Padahal ibu kita melakukan hal tersebut karena khawatir atau mungkin rindu pada anak yang sangat disayanginya..
Saat hendak pergi ke tempat yang jauh, ibu tidak mengizinkan kita untuk pergi, dan kita menganggap bahwa ibu tidak pengertian kepada kita. Tapi sebenarnya itu adalah bukti bahwa ibu sangat saying pada kita sehingga begitu besar rasa khawtirnya saat kita hendak pergi jauh..
Jikapun ibu kita member izin untuk pergi,biasanya disertai dengan nasehat – nasehat yang mungkin bagi kita hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri. Tapi cobalah berfikir bahwa sebenarnya semua nasehat itu untuk kebaikan kita..
Hal diatas hanya sebagian kisah dari begitu banyak kisah yang menggambarkan rasa sayang ibu terhadap anaknya
Untuk itu mulai sekarang berusahalah untuk dapat membanggakan ibu kita dan berusaha membuat ibu selalu tersenyum bahagia..
Waktu tidak akan terulang, karena itu lakukan yang terbaik untuk ibu selama kesempatan itu masih ada..
Ibu kau akan selalu dihatiku..
Kau adalah ratu dihatiku…
Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah..
Mungkin itu adalah kata – kata yang sudah sering kita dengar dan ucapkan. Hanya didengar dan diucap tanpa memaknai lebih dalam..
Ibu, bunda, mama,umi, mami, emak atau apapun panggilannya adalah orang yang sangat istimewa..
Seorang perempuan yang bertaruh nyawa untuk dapat melahirkan kita ke dunia ini. Sosok peremuan yang sudah tidak sabar ingin melihat seperti apa rupa anak yang dilahirkannya, cantik atau tampankah ia?
Saat baru lahir tentu belum ada hal yang dapat kita lakukan sendiri, kita hanya dapat menangis.. Ibu lah yang selalu siap siaga menjaga kita. Pagi, siang, sore, malam seperti tak ada lelah ibu selalu memberikan apa yang kita butuhkan.. Ibu, selalu rela berkorban agar anaknya bahagia..
Ibu..
Sosok yang begitu istimewa sehingga manusia di dunia sepakat menetapkan satu hari sebagai hari ibu. Ya.. Begitu istimewanya sosok ibu..
Jika kita sudah tahu begitu istimewanya sosok ibu, lalu apakah kita sudah berusaha untuk selalu menyenangkan hati ibu kita? Renungkanlah…
Saat kita sakit ibu tidak pernah pergi dari sisi kita, namun saat ibu kita yang sakit apakah kita melakukan hal yang sama? Mungkin sebagian anakn melakukannya, tetapi sebagian yang lain? Mereka lebih memilih untuk larut dalam urusannya masing – masing.
Saat di suatu pertemuan seorang ibu disuguhi makanan enak, si Ibu lebih memilih untuk membawa pulang makanan tersebut agar dapat dimakan oleh anak – anaknya.. Namun saat si Anak yang mendapatkan makan enak apakah akan melakukan hal yang sama? Belum tentu..
Saat pergi bersama teman – teman, ibu menelepon untuk menanyakan keadaan kita, mungkin kita lebih memilih untuk menutup telepon atau menjawabnya tetapi dengan bahasa yang kurang sopan. Merasa malu jika ditelepon oleh ibu, takut dianggap sebagai anak mami. Padahal ibu kita melakukan hal tersebut karena khawatir atau mungkin rindu pada anak yang sangat disayanginya..
Saat hendak pergi ke tempat yang jauh, ibu tidak mengizinkan kita untuk pergi, dan kita menganggap bahwa ibu tidak pengertian kepada kita. Tapi sebenarnya itu adalah bukti bahwa ibu sangat saying pada kita sehingga begitu besar rasa khawtirnya saat kita hendak pergi jauh..
Jikapun ibu kita member izin untuk pergi,biasanya disertai dengan nasehat – nasehat yang mungkin bagi kita hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri. Tapi cobalah berfikir bahwa sebenarnya semua nasehat itu untuk kebaikan kita..
Hal diatas hanya sebagian kisah dari begitu banyak kisah yang menggambarkan rasa sayang ibu terhadap anaknya
Untuk itu mulai sekarang berusahalah untuk dapat membanggakan ibu kita dan berusaha membuat ibu selalu tersenyum bahagia..
Waktu tidak akan terulang, karena itu lakukan yang terbaik untuk ibu selama kesempatan itu masih ada..
Ibu kau akan selalu dihatiku..
Kau adalah ratu dihatiku…
Tuhan maha adil
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah..
Ya.. mungkin kata-kata diatas hanyalah sepenggal lirik lagu,
tapi jika dihayati lebih dalam mungkin sepenggal lirik tersebut akan memotivasi kita dan membuat kita menjadi manusia yang lebih bersyukur.
Saya dan jutaan orang lainnya sudah sepantasnya bersyukur karena lahir tanpa kurang satu apapun dan menjalani kehidupan yang normal.
Tapi tidak sedikit orang yang terlahir dalam keadaan tidak sempurna. Namun terkadang orang - orang seperti merekalah yang lebih bersyukur dan menikmati hidup dibanding kita.
Manusia memang tidak ada yang sempurna, manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Mungkin secara fisik kita terlihat sempurna, tetapi tentu ada hal yang "cacat" dalam diri kita. Sedangkan mereka yang lahir tidak sempurna tentu memiliki kelebihan yang mungkin bagi kita sulit untuk dilakukan.
Berikut sepenggal kisah pengalaman pribadi yang berhubungan dengan tulisan diatas..
Ini adalah kisah mengenai empat tuna netra..
Hari itu sekitar beberapa bulan yang lalu seperti biasa saya naik angkutan umum (angkot) untuk menuju ke kampus. Saat saya memberhentikan angkot dan masuk ke dalamnya ternyata di dalam angkot tersebut sudah terdapat empat orang tuna netra yang sedang berbincang - bincang. Sepanjang perjalanan mereka terus berbincang.
Sempat terbersit pertanyaan dalam benak saya, mereka hendak turun dimana? Bagaimana cara mereka tahu jika mereka sudah sampai di tujuan?
Tetapi kemudian saya berpikir, mungkin saat hendak naik angkot mereka sudah berpesan kepada supir angkot untuk diturunkan di tempat tujuan mereka. Ya, jawaban tersebut yang ada di pikiran saya saat itu..
Selang beberapa lama kemudian empat orang tuna netra tersebut terlihat menyiapkan ongkos. Saya merasa takjub, karena mereka dapat membedakan uang kertas. Padahal semua uang tersebut sudah salam kondisi lusuh dan bagi saya mungkin jika dalam keadaan mata tertutup akan sulit membedakan uang kertas tersebut.
Angkot pun terus melaju hingga kemudian angkot berbelok menuju pasar PAL. Tidak lama setelah angkot berbelok tiba - tiba orang tuna netra tersebut mengatakan "Bakso stop pak!"
Saat itu saya kembali terkejut karena yang sebelumnya saya berpikir mereka berpesan pada supir angkot ternyata tidak. Mereka dapat memprkirakan sendiri tempat mereka turun. Hebatnya lagi, mereka turun tepat di tempat yang dimaksud.
Jadi sepanjang perjalanan di angkot tadi walaupun mereka tidak berhenti berbincang ternyata mereka tetap konsentrasi sehingga dapat turun di tempat tujuan dengan tepat.
Sampai sekarang saya masih bertanya - tanya bagaimana mereka dapat melakukannya..?
Tetapi saya rasa pertanyaan tersebut bukanlah hal yang penting, karena Tuhan Maha Adil..
Tuhan memberikan kelebihan masing - masing terhadap hambanya..
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik..
Ya.. mungkin kata-kata diatas hanyalah sepenggal lirik lagu,
tapi jika dihayati lebih dalam mungkin sepenggal lirik tersebut akan memotivasi kita dan membuat kita menjadi manusia yang lebih bersyukur.
Saya dan jutaan orang lainnya sudah sepantasnya bersyukur karena lahir tanpa kurang satu apapun dan menjalani kehidupan yang normal.
Tapi tidak sedikit orang yang terlahir dalam keadaan tidak sempurna. Namun terkadang orang - orang seperti merekalah yang lebih bersyukur dan menikmati hidup dibanding kita.
Manusia memang tidak ada yang sempurna, manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Mungkin secara fisik kita terlihat sempurna, tetapi tentu ada hal yang "cacat" dalam diri kita. Sedangkan mereka yang lahir tidak sempurna tentu memiliki kelebihan yang mungkin bagi kita sulit untuk dilakukan.
Berikut sepenggal kisah pengalaman pribadi yang berhubungan dengan tulisan diatas..
Ini adalah kisah mengenai empat tuna netra..
Hari itu sekitar beberapa bulan yang lalu seperti biasa saya naik angkutan umum (angkot) untuk menuju ke kampus. Saat saya memberhentikan angkot dan masuk ke dalamnya ternyata di dalam angkot tersebut sudah terdapat empat orang tuna netra yang sedang berbincang - bincang. Sepanjang perjalanan mereka terus berbincang.
Sempat terbersit pertanyaan dalam benak saya, mereka hendak turun dimana? Bagaimana cara mereka tahu jika mereka sudah sampai di tujuan?
Tetapi kemudian saya berpikir, mungkin saat hendak naik angkot mereka sudah berpesan kepada supir angkot untuk diturunkan di tempat tujuan mereka. Ya, jawaban tersebut yang ada di pikiran saya saat itu..
Selang beberapa lama kemudian empat orang tuna netra tersebut terlihat menyiapkan ongkos. Saya merasa takjub, karena mereka dapat membedakan uang kertas. Padahal semua uang tersebut sudah salam kondisi lusuh dan bagi saya mungkin jika dalam keadaan mata tertutup akan sulit membedakan uang kertas tersebut.
Angkot pun terus melaju hingga kemudian angkot berbelok menuju pasar PAL. Tidak lama setelah angkot berbelok tiba - tiba orang tuna netra tersebut mengatakan "Bakso stop pak!"
Saat itu saya kembali terkejut karena yang sebelumnya saya berpikir mereka berpesan pada supir angkot ternyata tidak. Mereka dapat memprkirakan sendiri tempat mereka turun. Hebatnya lagi, mereka turun tepat di tempat yang dimaksud.
Jadi sepanjang perjalanan di angkot tadi walaupun mereka tidak berhenti berbincang ternyata mereka tetap konsentrasi sehingga dapat turun di tempat tujuan dengan tepat.
Sampai sekarang saya masih bertanya - tanya bagaimana mereka dapat melakukannya..?
Tetapi saya rasa pertanyaan tersebut bukanlah hal yang penting, karena Tuhan Maha Adil..
Tuhan memberikan kelebihan masing - masing terhadap hambanya..
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik..
Langganan:
Postingan (Atom)