Softskill, kata itu sering saya dengar sejak semester lalu, karena saat masuk tahun ajaran 2009/2010 kurikulum di kampus saya ditambahkan dengan mata kuliah softskill untuk seluruh jurusan. Softskill memang diperlukan dalam kehidupan, karena selain kemampuan akademis juga diperlukan kemampuan diri untuk dapat bersosialisasi.
Untuk meningkatkan softskill tentu harus lebih sering berinteraksi dengan orang lain. Dalam kegiatan di kelas saya berusaha untuk berteman dengan semua teman di kelas. Mencoba berbagi tugas saat ada tugas kelompok. Tidak mendominasi juga tidak lepas tanggung jawab. Saya berusaha untuk dapat berbaur dan beradaptasi dengan teman – teman di kelas. Sedangkan di luar kelas saya mengikuti unit kegiatan mahasiswa Fajrul Islam yang berkonsentrasi pada kerohanian. Di UKM tersebut saya cukup aktif dengan mencoba melaksanakan dengan baik setiap tugas yang diberikan.
Mengenai pribadi dalam diri, menurut teman – teman kekurangan saya adalah pendiam, cenderung tertutup terhadap masalah yang saya hadapi dan suka enggan dalam mengungkapkan pendapat. Sedangkan kelebihannya yaitu pintar, baik, solehah, suka menolong, kalem, rajin. Semoga semua pendapat yang telah diungkapkan oleh teman - teman saya dapat dijadikan bahan instropeksi untuk saya kedepannya.
Untuk dapat meningkatkan softskill juga diperlukan manajemen waktu yang baik. Dalam mengelola waktu, saya termasuk orang yang masih kurang baik dalam memanajemennya. Terkadang saya masih suka menunda – nunda pekerjaan yang seharusnya saya selesaikan. Selain itu untuk datang tepat waktu pun terkadang saya masih suka terlambat. Tetapi saya terus berusaha untuk terus memanajemen waktu dengan lebih baik lagi, agar dapat meningkatkan softskill yang ada pada diri saya.
Setiap orang masing – masing memiliki jatah 24 jam dalam sehari. Namun mengapa ada orang yang sukses dan tidak sukses? Salah satu alasannya adalah masalah manajemen waktu. Orang yang sukses mampu untuk memanajemen waktu dengan baik dan memanfaatkan segala kesempatan yang ada.
Untuk itu mulalilah dari sekarang kita memanajemen waktu dengan lebih baik lagi.
Saat harus menerima kritik…
Banyak orang yang sulit dalam menerima kritikan dari orang lain. Tetapi saya selalu berusaha untuk menerima apapun kritikan yang ditujukan kepada saya. Baik mengenai pribadi saya ataupun tentang suatu hal yang saya kerjakan selama itu adalah kritik membangun. Walaupun terkadang ada perasaan sedih, ataupun agak tersinggung tetapi saya tetap mencoba menerima. Karena mungkin kritikan – kritikan itu nantinya akan membawa perbaikan untuk saya nantinya.
Saat harus menerima kritik.
Bukanlah hal yang mudah.
Untuk itulah seseorang yang dapat menerima kritik dengan baik sering disebut orang yang berjiwa besar.
Berjiwa besar dengan mengeyampingkan ego nya untuk dapat menerima pendapat orang lain.
Begitu banyak orang senang berbicara dan mengktirik sesuatu
Tetapi tidak banyak orang yang mau balik mendengar ketika sedang dikritik.
Berusahalah untuk menjadi orang yang mau menerima kritik yang bersifat membangun.
Mungkin tidak saat ini, tapi suatu saat nanti tanpa disadari kritikan itu dapat menjadikan kita seseorang yang lebih baik.
Selain dikritik tentu ada saatnya kita mengkritik sesuatu atau seseorang. Untuk cara mengkritik saya berusaha untuk menyampaikan dengan bahasa sehalus mungkin supaya yang dikrtik tidak merasa kaget dan tersinggung. Setiap saya mengkritik saya selalu mencoba utuk memberikan solusi ataupun masukan mengenai hal yang saya kritik. Saya berusaha untuk menyampaikan kritik yang membangun.
Senin, 14 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar