Diceritakan pada suatu daerah akan diadakan sebuah pertunjukan yang ditujukan untuk pemimpin daerah tersebut. Anak – anak di daerah tersebut dilatih untuk membuat formasi dari potongan – potongan papan yang jika disatukan akan membentuk wajah sang pemimpin. Pada saat latihan terdapat satu anak yang sering membuat kesalahan dan lama – lama merasa frustasi sehingga sering tidak ikut latihan. Pada hari H acara berlangsung anak tersebut memutuskan untuk tidak datang. Ketika pementasan berlangsung tibalah saatnya anak – anak tersebut membuat formasi dari potongan papan yang diangkat ke atas sehingga membentuk wajah sang pemimpin. Namun saat sang pemimpin melihat dari atas podium, beliau melihat ada yang aneh dari wajahnya ( saat itu formasi yang dibentuk adalah saat pemimpin tersenyum dan terlihat giginya ) ternyata salah satu giginya pada gambar itu tidak ada. Setelah ditelusuri ternyata si anak yang tidak hadir itulah yang seharusnya memegang potongan papan pada bagian gigi sang pemimpin.
Cerita diatas adalah sepenggal kisah dari sebuah video ketika saya mengikuti traning motivasi saat masih duduk di bangku SMA. Saat video itu diputar hampir semua orang tertawa melihat “gigi” sang pemimpin yang hilang satu. Mungkin saat kita menonton video tersebut kitapun akan tertawa. Tetapi apakah kita pernah berfikir bahwa mungkin kita pernah berada pada kondisi seperti “si anak” tersebut?
Banyak orang berfikir bahwa apa yang dia kerjakan tidaklah berarti, hanya menjadi pelengkap dan sebagainya. Tapi coba lihat kisah di atas mungkin disana banyak anak – anak yang lainnya tetapi dengan tidak hadirnya seorang anak maka hilanglah satu potongan papan, dan gambar tersebut menjadi tidak sempurna, ada sesuatu yang hilang.
Maka sudah seharusnyalah kita menyadari bahwa sekecil apapun hal yang kita lakukan tetaplah memegang peranan dalam suatu kelompok.
Ibarat sebuah tembok akan kurang kekokohannya jika kehilangan satu batu batanya.
Ibarat sebuah pohon yang tidak akan tumbuh dengan baik tanpa bantuan dari akar yang menjalar mencari makanan. Mungkin menjadi akar tidaklah terlihat keren dan istimewa,, tidak seperti batang yang terlihat dan berdiri dengan tegap, tidak seperti daun yang semakin terlihat indah dengan pancaran warna hijaunya, tidak pula seperti buah yang disaat ranum membuat tergiur orang yang melihatnya, akar tersembunyi di dalam tanah, tidak terlihat. Tetapi tanpa bantuan akar kita tak dapat melihat batang pohon yang kokoh, daun yang rimbun dan menghijau, buah – buah yang ranum.
Begitu pula dalam permainan sepak bola disaat banyak orang ingin menjadi striker, tetapi striker pun akan sulit mencetak gol tanpa bantuan dari gelandang dan pemain sayap.
Karena itu jangan pernah merasa kecil, sebagai apapun posisi kita menjadi akar ataukah daun yang rimbun, menjadi striker ataukah menjadi pemain sayap semua sudah memiliki tugas masing – masing.
Mungkin sudah banyak hal yang kita lakukan dan kita menganggapnya bukanlah apa – apa, tetapi bisa saja tanpa kita sadari hal tersebut sudah membuat sesuatu yang berarti dan bermanfaat.
Tetaplah semangat!!!^^
Rabu, 16 Juni 2010
Senin, 14 Juni 2010
Saat cinta menyapa
Saat cinta menyapa izinkanku untuk dapat meniatkan cintaku pada-Nya
Agar makna dari cinta tidak menjadi sia- sia
Cinta adalah cerminan bagi orang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahlembutan dirinya dalam cinta terkasihnya. Karena sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali kepada dirinya sendiri.
Itulah cinta yang didefinisikan oleh Imam Abu Dawud.
Cinta menjadi gambaran diri orang yang sedang jatuh cinta. Orang yang jatuh cinta sebenarnya jatuh hati pada kepribadian orang yang dicintainya. Ia mencintai karena ada kesamaan selera, watak antara dirinya dengan kekasihnya.
Sedangkan Ibnu Qayim al-Jauziyah dalam bukunya Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin mendefiniskan sekitar lima puluh buah nama cinta yang diantara kelima puluh nama itu terdapat al-Mahabbah ( cinta ), al-Hanin ( rindu dan kecenderungan hati ), asy-Syauq ( keinduan hati pada sang kekasih ) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Beda cinta dengan nafsu ?
Saat hati ini merasa jadi tak menentu, ada rasa baru yang sulit diungkapkan. Rasa yang terkadang dapat membuat suasana hati gembira, namun terkadang membuat hati sedih. Rasa yang dapat membuat seseorang tersenyum – senyum sendiri. Rasa yang dapat membuyarkan konsentrasi. Inikah yang disebut cinta? Mungkin saja..
Tetapi harus diingat bahwa setan selalu berada di sekeliling kita. Bukan tidak mungkin setan membungkus nafsu dalam balutan cinta. Karena setan adalah tukang rias paling cerdik yang dapat mengelabui manusia. Ditunjukannya jalan yang seolah – olah benar padahal salah, diberikannya kenikmatan padahal sebenarnya adalah siksa dan murka Allah.
Jangan kita biarkan setan menodai cinta dengan nafsu.
“Dan janganlah kamu sekali – sekali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” ( QS az-Zukhruf : 62 )
Cinta .. bermuara dari kebeningan dan sucinya hati sehingga mengantarkan kepada keridhaan Allah SWT. Sedangkan nafsu menurut asy-Sya’bi artinya menjerumuskan. Menjerumuskan ke dalam perbuatan dosa sehingga menjauhkan hamba dari Rabbnya.
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang – orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS Shad : 26)
Cinta dan nafsu adalah dua hal yang berbeda yang tetap harus kita syukuri karena keduanya adalah anugerah dari Allah. Cinta dapat bernilai agung jika didasarkan kepada Allah tetapi dapat menjerumuskan jika didasari oleh hawa nafsu setan.
Nafsu pun dapat tidak selamanya buruk, terutama jika diarahkan berdasarkan aturan Sang Pencipta nafsu itu sendiri.
Dosakah bila ku jatuh cinta?
Jatuh cinta…
Disaat virus – virus merah jambu mulai datang menghampiri menyesakkan dada, kita harus pintar dalam mengelola persaan, menjaga diri dan menjaga hari dari godaan setan. Setan tidak akan tinggal diam untuk terus merayu dan memanas-manasi insan yang sedang jatuh cinta.
Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi, setiap manusia pasti pernah merasakan terpesona, tertarik pada lawan jenis. Tidak ada yang dapat menghalangi untuk dapat mencintai seseorang. Karena terkadang rasa cinta itu muncul dan tanpa disadari sudah masuk di relung hati.
Lalu dosakah bila ku jatuh cinta?
Selama itu tidak menyalahi syariat, maka kita tidak perlu khawatir. Ketertarikan pada lawan jenis adalah fitrah kita sebagai manusia yang haruis disyukuri. Dalam tuntunan agama pun kita tidak dilarang jatuh cinta.
Adapun cinta yang dapat menyebabkan seorang manusia berdosa adalah mereka yang telah dibutakan hatinya oleh cinta. Cinta yang sudah terkontaminasi nafsu setan…
Saat mencintai lawan jenis haruslah berada dalam posisi yang tepat, yakni sesuai ketentuan Allah dan sunnah Rasul-Nya. Jika memang sudah siap dan hati telah mantap maka segeralah menikah.
Menikah.. Hal yang dapat membuat cinta menjadi berpahala.
sumber inspirasi : Buku "Agar jatuh cinta tak jadi bencana" oleh Jauhar al-Zanki. Penerbit Pro-U Media
How to improve my softskill
Softskill, kata itu sering saya dengar sejak semester lalu, karena saat masuk tahun ajaran 2009/2010 kurikulum di kampus saya ditambahkan dengan mata kuliah softskill untuk seluruh jurusan. Softskill memang diperlukan dalam kehidupan, karena selain kemampuan akademis juga diperlukan kemampuan diri untuk dapat bersosialisasi.
Untuk meningkatkan softskill tentu harus lebih sering berinteraksi dengan orang lain. Dalam kegiatan di kelas saya berusaha untuk berteman dengan semua teman di kelas. Mencoba berbagi tugas saat ada tugas kelompok. Tidak mendominasi juga tidak lepas tanggung jawab. Saya berusaha untuk dapat berbaur dan beradaptasi dengan teman – teman di kelas. Sedangkan di luar kelas saya mengikuti unit kegiatan mahasiswa Fajrul Islam yang berkonsentrasi pada kerohanian. Di UKM tersebut saya cukup aktif dengan mencoba melaksanakan dengan baik setiap tugas yang diberikan.
Mengenai pribadi dalam diri, menurut teman – teman kekurangan saya adalah pendiam, cenderung tertutup terhadap masalah yang saya hadapi dan suka enggan dalam mengungkapkan pendapat. Sedangkan kelebihannya yaitu pintar, baik, solehah, suka menolong, kalem, rajin. Semoga semua pendapat yang telah diungkapkan oleh teman - teman saya dapat dijadikan bahan instropeksi untuk saya kedepannya.
Untuk dapat meningkatkan softskill juga diperlukan manajemen waktu yang baik. Dalam mengelola waktu, saya termasuk orang yang masih kurang baik dalam memanajemennya. Terkadang saya masih suka menunda – nunda pekerjaan yang seharusnya saya selesaikan. Selain itu untuk datang tepat waktu pun terkadang saya masih suka terlambat. Tetapi saya terus berusaha untuk terus memanajemen waktu dengan lebih baik lagi, agar dapat meningkatkan softskill yang ada pada diri saya.
Setiap orang masing – masing memiliki jatah 24 jam dalam sehari. Namun mengapa ada orang yang sukses dan tidak sukses? Salah satu alasannya adalah masalah manajemen waktu. Orang yang sukses mampu untuk memanajemen waktu dengan baik dan memanfaatkan segala kesempatan yang ada.
Untuk itu mulalilah dari sekarang kita memanajemen waktu dengan lebih baik lagi.
Saat harus menerima kritik…
Banyak orang yang sulit dalam menerima kritikan dari orang lain. Tetapi saya selalu berusaha untuk menerima apapun kritikan yang ditujukan kepada saya. Baik mengenai pribadi saya ataupun tentang suatu hal yang saya kerjakan selama itu adalah kritik membangun. Walaupun terkadang ada perasaan sedih, ataupun agak tersinggung tetapi saya tetap mencoba menerima. Karena mungkin kritikan – kritikan itu nantinya akan membawa perbaikan untuk saya nantinya.
Saat harus menerima kritik.
Bukanlah hal yang mudah.
Untuk itulah seseorang yang dapat menerima kritik dengan baik sering disebut orang yang berjiwa besar.
Berjiwa besar dengan mengeyampingkan ego nya untuk dapat menerima pendapat orang lain.
Begitu banyak orang senang berbicara dan mengktirik sesuatu
Tetapi tidak banyak orang yang mau balik mendengar ketika sedang dikritik.
Berusahalah untuk menjadi orang yang mau menerima kritik yang bersifat membangun.
Mungkin tidak saat ini, tapi suatu saat nanti tanpa disadari kritikan itu dapat menjadikan kita seseorang yang lebih baik.
Selain dikritik tentu ada saatnya kita mengkritik sesuatu atau seseorang. Untuk cara mengkritik saya berusaha untuk menyampaikan dengan bahasa sehalus mungkin supaya yang dikrtik tidak merasa kaget dan tersinggung. Setiap saya mengkritik saya selalu mencoba utuk memberikan solusi ataupun masukan mengenai hal yang saya kritik. Saya berusaha untuk menyampaikan kritik yang membangun.
Untuk meningkatkan softskill tentu harus lebih sering berinteraksi dengan orang lain. Dalam kegiatan di kelas saya berusaha untuk berteman dengan semua teman di kelas. Mencoba berbagi tugas saat ada tugas kelompok. Tidak mendominasi juga tidak lepas tanggung jawab. Saya berusaha untuk dapat berbaur dan beradaptasi dengan teman – teman di kelas. Sedangkan di luar kelas saya mengikuti unit kegiatan mahasiswa Fajrul Islam yang berkonsentrasi pada kerohanian. Di UKM tersebut saya cukup aktif dengan mencoba melaksanakan dengan baik setiap tugas yang diberikan.
Mengenai pribadi dalam diri, menurut teman – teman kekurangan saya adalah pendiam, cenderung tertutup terhadap masalah yang saya hadapi dan suka enggan dalam mengungkapkan pendapat. Sedangkan kelebihannya yaitu pintar, baik, solehah, suka menolong, kalem, rajin. Semoga semua pendapat yang telah diungkapkan oleh teman - teman saya dapat dijadikan bahan instropeksi untuk saya kedepannya.
Untuk dapat meningkatkan softskill juga diperlukan manajemen waktu yang baik. Dalam mengelola waktu, saya termasuk orang yang masih kurang baik dalam memanajemennya. Terkadang saya masih suka menunda – nunda pekerjaan yang seharusnya saya selesaikan. Selain itu untuk datang tepat waktu pun terkadang saya masih suka terlambat. Tetapi saya terus berusaha untuk terus memanajemen waktu dengan lebih baik lagi, agar dapat meningkatkan softskill yang ada pada diri saya.
Setiap orang masing – masing memiliki jatah 24 jam dalam sehari. Namun mengapa ada orang yang sukses dan tidak sukses? Salah satu alasannya adalah masalah manajemen waktu. Orang yang sukses mampu untuk memanajemen waktu dengan baik dan memanfaatkan segala kesempatan yang ada.
Untuk itu mulalilah dari sekarang kita memanajemen waktu dengan lebih baik lagi.
Saat harus menerima kritik…
Banyak orang yang sulit dalam menerima kritikan dari orang lain. Tetapi saya selalu berusaha untuk menerima apapun kritikan yang ditujukan kepada saya. Baik mengenai pribadi saya ataupun tentang suatu hal yang saya kerjakan selama itu adalah kritik membangun. Walaupun terkadang ada perasaan sedih, ataupun agak tersinggung tetapi saya tetap mencoba menerima. Karena mungkin kritikan – kritikan itu nantinya akan membawa perbaikan untuk saya nantinya.
Saat harus menerima kritik.
Bukanlah hal yang mudah.
Untuk itulah seseorang yang dapat menerima kritik dengan baik sering disebut orang yang berjiwa besar.
Berjiwa besar dengan mengeyampingkan ego nya untuk dapat menerima pendapat orang lain.
Begitu banyak orang senang berbicara dan mengktirik sesuatu
Tetapi tidak banyak orang yang mau balik mendengar ketika sedang dikritik.
Berusahalah untuk menjadi orang yang mau menerima kritik yang bersifat membangun.
Mungkin tidak saat ini, tapi suatu saat nanti tanpa disadari kritikan itu dapat menjadikan kita seseorang yang lebih baik.
Selain dikritik tentu ada saatnya kita mengkritik sesuatu atau seseorang. Untuk cara mengkritik saya berusaha untuk menyampaikan dengan bahasa sehalus mungkin supaya yang dikrtik tidak merasa kaget dan tersinggung. Setiap saya mengkritik saya selalu mencoba utuk memberikan solusi ataupun masukan mengenai hal yang saya kritik. Saya berusaha untuk menyampaikan kritik yang membangun.
Langganan:
Postingan (Atom)