Sepi
Sesekali terdengar langkah kaki
Yang perlahan mendekat lalu pergi
Tiba – tiba terdengar suara raungan
Memecah sepi
Mengundang semua orang untuk keluar
Dari kotak berpendinginnya masing – masing
Ingin tahu apa yang sedang terjadi
Di satu sudut
Terlihat sosok gadis muda
Menangis, meraung – raung
Menyebutkan satu kata
Ibu
Hanya satu kata itu yang terucap dari mulutnya
Rasa sedih dan pilu terasa dari tiap ucapannya
Tatapan iba pun terpancar dari puluhan orang yang memandang
Tetapi gadis itu tidak peduli
Ia tetap menangis dan meraung
Hingga perlahan suaranya mulai melemah
Lemah dan kemudian berhenti
Selasa, 05 Januari 2010
Setiap hari adalah istimewa
Jangan menyimpan sesuatu yang istimewa untuk kesempatan istimewa. Hidupmu tiap hari adalah istimewa.
Kalimat diatas dikutip dari sebuah buku “Mengasah Hati” dan saya rasa saya setuju dengan kalimat tersebut.
Setiap hari adalah istimewa jika kita membuatnya istimewa. Mungkin kebanyakan dari kita sering menyimpan sesuatu hanya untuk momen istimewa. Menggunakan pakaian yang indah hanya untuk acara resepsi atau acara – acara resmi lainnya. Menggunakan koleksi peralatan makan hanya untuk acara khusus. Bahkan disadari atau tidak oleh kita, terkadang kita suka menyisakan bagian makanan yang paling kita sukai untuk dimakan paling akhir.
Kita memang sering berpikir atau mungkin sudah menjadi kebiasaan bahwa sesuatu yang istimewa hanya akan digunakan untuk momen yang istimewa pula. Tetapi tentu tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan hidup, apakah kita dapat sampai pada momen istimewa yang kita rencanakan..
Karena itu anggaplah setiap hari adalah istimewa supaya kita tidak menyesal suatu hari kelak. Kita tidak harus menunggu acara resmi untuk memakai pakaian yang indah, ataupun menunggu acara penting untuk menggunakan koleksi peralatan makan. Gunakanlah kapanpun kita ingin.
Jika ada hal yang layak ditonton, didengar, dibaca, atau dikerjakan berusahalah untuk melakukannya sekarang juga.
Jangan pernah menunda untuk saling bersilaturahmi, meminta maaf jika kita memiliki kesalahan dengan seseorang, mengucapkan kata sayang kepada orang tua, kakak, adik, dan semua orang yang kita sayangi.
Usahakanlah untuk tidak menunda sesuatu yang dapat membuat kita bahagia. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi hari esok.
Setiap hari, setiap menit, setiap nafas adalah benar – benar anugerah yang indah dari Tuhan (Anna Wells).
Kalimat diatas dikutip dari sebuah buku “Mengasah Hati” dan saya rasa saya setuju dengan kalimat tersebut.
Setiap hari adalah istimewa jika kita membuatnya istimewa. Mungkin kebanyakan dari kita sering menyimpan sesuatu hanya untuk momen istimewa. Menggunakan pakaian yang indah hanya untuk acara resepsi atau acara – acara resmi lainnya. Menggunakan koleksi peralatan makan hanya untuk acara khusus. Bahkan disadari atau tidak oleh kita, terkadang kita suka menyisakan bagian makanan yang paling kita sukai untuk dimakan paling akhir.
Kita memang sering berpikir atau mungkin sudah menjadi kebiasaan bahwa sesuatu yang istimewa hanya akan digunakan untuk momen yang istimewa pula. Tetapi tentu tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan hidup, apakah kita dapat sampai pada momen istimewa yang kita rencanakan..
Karena itu anggaplah setiap hari adalah istimewa supaya kita tidak menyesal suatu hari kelak. Kita tidak harus menunggu acara resmi untuk memakai pakaian yang indah, ataupun menunggu acara penting untuk menggunakan koleksi peralatan makan. Gunakanlah kapanpun kita ingin.
Jika ada hal yang layak ditonton, didengar, dibaca, atau dikerjakan berusahalah untuk melakukannya sekarang juga.
Jangan pernah menunda untuk saling bersilaturahmi, meminta maaf jika kita memiliki kesalahan dengan seseorang, mengucapkan kata sayang kepada orang tua, kakak, adik, dan semua orang yang kita sayangi.
Usahakanlah untuk tidak menunda sesuatu yang dapat membuat kita bahagia. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi hari esok.
Setiap hari, setiap menit, setiap nafas adalah benar – benar anugerah yang indah dari Tuhan (Anna Wells).
Perisiwa Subuh
Sunyi
Senyap
Langit terlihat hitam pekat
Sang bulan masih setia bertengger
Tak lama
Adzan subuh mulai berkumandang
Menggema diseluruh pelosok negeri
Membangunkan setiap orang dari bunga tidurnya
Membangunkan setiap makhluknya untuk beribadah
Pertanda istirahat telah usai
Aktivitas dimulai kembali
Matahari mulai menyingsing
Muncul perlahan dari ufuk timur
Menggantikan sang bulan yang perlahan pergi
Siap menyinari hingga senja menjelang
Senyap
Langit terlihat hitam pekat
Sang bulan masih setia bertengger
Tak lama
Adzan subuh mulai berkumandang
Menggema diseluruh pelosok negeri
Membangunkan setiap orang dari bunga tidurnya
Membangunkan setiap makhluknya untuk beribadah
Pertanda istirahat telah usai
Aktivitas dimulai kembali
Matahari mulai menyingsing
Muncul perlahan dari ufuk timur
Menggantikan sang bulan yang perlahan pergi
Siap menyinari hingga senja menjelang
Langganan:
Postingan (Atom)